Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak-banyaknya kepada Allah.
Sabda Rasulullah SAW : “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrik dan orang yang pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban hadits no.5755)
Sumber:Kajian Agama
Islam, Tausyiah Kultum Ramadhan
Dikutip
dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif
al-Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada
Nabi SAW, karena ayat Innallooha wa
malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabiy … diturunkan pada bulan itu.(Ma Dza Fiy
Sya’ban?)
Tuanku Kanjeng Syaikh‘Abdul Qadir
al-Jailaniy berkata, “Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia
setelah Lailatul Qodr.” (Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab)
Konon
Sayidina Ali bin Abi Tholib Karromalloohu Wajhah meluangkan waktunya untuk
ibadah pada 4 malam dalam setahun, yakni: malam pertama bulan Rojab, malam 2
hari raya, dan malam Nishfu Sya’ban. (Manhajus Sawiy dan Tadzkiirun Nas)
Al-Imam As-Subkiy.rhm berkata, bahwa
malam Nishfu Sya’ban menghapus dosa setahun, malam Jum’at menghapus dosa
seminggu, dan Lailatul Qodr menghapus dosa seumur hidup.
Diriwayatkan
kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi SAW, “Ya
Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak
dari puasamu di bulan Sya’ban.”
Kata Nabi, “Bulan itu sering dilupakan
orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu,
diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya,
aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad
dan Nasai – Sunah Abu Dawud).
Adapun
keutamaan bulan Sya’ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis
berikut:
Hadits
Pertama
Aisyah
RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia keluar
mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang menengadahkan
wajahnya ke langit. Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke
langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya
melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan
oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ “Sesungguhnya
Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni
semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Hadits
Ketiga
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika malam Nishfu
Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya,
karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke
langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku
mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah
yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x),
demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak-banyaknya kepada Allah.
Amalan
di Malam Nishfu Sya’ban
Sabda Rasulullah SAW : “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrik dan orang yang pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban hadits no.5755)
Berkata
Aisyah ra : disuatu malam aku kehilangan Rasul SAW, dan
kutemukan beliau saw sedang di pekuburan Baqi’, beliau mengangkat kepalanya
kearah langit, seraya bersabda : “Sungguh Allah turun ke langit bumi di malam
nisfu sya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba Nya sebanyak lebih dari jumlah
bulu anjing dan domba” (Musnad Imam Ahmad hadits no.24825)
Berkata Imam Syafii rahimahullah : “Do'a
mustajab adalah pada 5 malam, yaitu malam jumat, malam idul Adha, malam Idul
Fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam nisfu sya’ban” (Sunan Al Kubra Imam
Baihaqiy juz 3 hal 319).
Dengan
fatwa ini maka kita memperbanyak doa di malam itu, jelas pula bahwa doa tak
bisa dilarang kapanpun dan dimanapun, bila mereka melarang doa maka hendaknya
mereka menunjukkan dalilnya?
Bila
mereka meminta riwayat cara berdoa, maka alangkah bodohnya mereka tak memahami
caranya doa, karena caranya adalah meminta kepada Allah.
Pelarangan
akan hal ini merupakan perbuatan mungkar dan sesat, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW: “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin
dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi
haram, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim)
Disunnahkan
malam itu untuk memperbanyak ibadah dan doa, sebagaimana di Tarim para Guru
Guru mulia kita mengajarkan murid muridnya untuk tidak tidur dimalam itu,
memperbanyak Al-Qur’an doa, dll.
Sanggahan
Habib Munzir
Al Musawwa tentang Bid’ah-nya nishfu sya’ban
Sebenarnya
peringatan seperti apa yang dilakukan pada perayaan tersebut?? Puasa, sholat malam, membaca surah yasin
3x beserta doa nisfu sya’ban setelah sholat magrib atau ada yang lainnya……
Yang
paling pokok adalah berdo’a, karerna memang ada pendapat para
Mufassirin bahwa malam nisfu sya’ban adalah malam ditentukannya banyak takdir
kita, walaupun pendapat yang lebih kuat adalah pada
malam lailatul qadar.
Namun
bukan berarti pendapat yang pertama ini batil, karena diakui oleh
para muhadditsin, bisa saja saya cantumkan seluruh fatwa mereka akan malam
nisfu sya’ban beserta bahasa arabnya, namun saya kira tak perlulah kita
memperpanjang masalah ini pada orang yang dangkal
pemahaman syariahnya.
Para
ulama kita menyarankan membaca surat Yaasiin 3X, itu pula haram seseorang
mengingkarinya, kenapa dilarang?, apa dalilnya seseorang membaca surat Al-Qur’an?,
melarangnya adalah haram secara mutlak.
Sebagaimana
Imam Masjid Quba yg selalu menyertakan surat Al-Ikhlas bila ia menjadi Imam,
selalu ia membaca Al-Ikhlas di setiap rakaatnya setelah surat
Al-Fatihah, ia membaca Al-Fatihah,
lalu Al-Ikhlas,
baru surat lainnya, demikian setiap rakaat ia lakukan, dan demikian pada setiap
shalatnya, bukankah ini kebiasaan yg tak diajarkan oleh Rasul SAW?,
bukankah ini menambah nambahi bacaan dalam shalat?
Maka
makmumnya berdatangan pada Rasul SAW seraya
mengadukannya, maka Rasul SAW memanggilnya
dan bertanya mengapa ia berbuat demikian, dan orang itu menjawab Inniy
Uhibbuhaa (aku mencintainya), yaitu ia mencintai surat Al-Ikhlas,
hingga selalu menggandengkan Al-Ikhlas dengan
Al-Fatihah dalam setiap rakaat dalam
shalatnya.
Apa jawaban Rasul SAW?, apakah rasul SAW berkata : “kenapa engkau buat syariah dan ajaran baru?, kenapa membuat ibadah baru?, apakah ibadah shalat yg kuajarkan belum sempurna???
Apa jawaban Rasul SAW?, apakah rasul SAW berkata : “kenapa engkau buat syariah dan ajaran baru?, kenapa membuat ibadah baru?, apakah ibadah shalat yg kuajarkan belum sempurna???
Beliau
tak mengatakan demikian, malah seraya berkata : Hubbuka iyyahaa adkhalakal
Jannah (cintamu pada surat Al Ikhlas itulah yg akan membuatmu masuk sorga).
hadits ini dua kali diriwayatkan dalam Shahih Bukhari. Dan shahih Bukhari
adalah kitab hadits yg terkuat dari seluruh kitab hadits lainnya untuk
dijadikan dalil.
Maka
jelaslah Rasul SAW tak melarang berupa ide ide baru yg datang dari iman, selama
tidak merubah syariah yang telah ada, apalagi hal itu merupakan
kebaikan, dan do’a nisfu
sya’ban adalah mulia, apa yang diminta?,
panjang umur dalam taat pada Allah, diampuni dosa dosa, diwafatkan dalam husnul
khatimah.
Salahkah
do’a seperti ini?, akankah perkumpulan
seperti ini dibubarkan dan ditentang? mengenai malam pertama bulan rajab Imam
Syafi’i berfatwa bahwa itu adalah mustajab do’a
pula, sebagaimana malam Jum’at dan
malam nisfu sya’ban, dan Imam syafi’i
bukanlah berfatwa dari hawa nafsunya.
Mengenai
fatwa Imam syafi'i tentunya debu di kaki Imam Syafi’i
lebih mulia dari seribu bin baz, karena Imam syafi’i
sudah menjadi Imam sebelum Imam Bukhari lahir, dan ia adalah guru dari Imam
Ahmad bin Hanbal, sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal itu hafal 1 juta hadits dg
sanad dan matannya, dan Imam Ahmad bin Hanbal berkata : 20 tahun aku berdo’a
setiap malam untuk Imam syafi’i, dan Imam Syafi'i adalah Imam besar yang
ratusan para Imam mengikuti madzhabnya, mengenai Imam Ghazali beliau adalah
Hujjatul Islam, telah hafal lebih dari 300 ribu hadits dengan
sanad dan hukum matannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar