Sabtu, 08 November 2014

Tembang Jawa Santi Mulya

Tembang Santi Mulyo

Santi mulyo, santi mulyo
Luhur mulyaning negara, Indonesia pasthi jaya
Tarlen saking golonging sedyatama
Manunggal mrih santosa, cipta rasa budi karsa
Gumelare memayu hayuning bangsa
Basuki yuwana, sirna papa sangsaya
Sampurnaning bebrayangung Pancasila
Mangambar gandanya arum, Indonesia langgeng merdika. 

(terjemahan bahasa Indonesia)
Puji mulya, puji mulya
Luhur kemuliaan negara, Indonesia pasti jaya
Tiada lain dari tekad utama
Manunggal biar sentosa, cipta rasa budi karsa
Terhampar kesejahteraan bangsa
Selamat sirna kesengsaraan
Kesempurnaan masyarakat Pancasila
Semerbak wangi harum, Indonesia lestari merdeka

*** Kata Santi Mulya berasal dari Bahasa Jawa yang artinya Santi yaitu pandonga, sedangkan Mulya artinya kamulyan.










Kehidupan Setelah Mati

Tahapan Setelah Mati Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat
Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sbb :
1.  Alam Barzakh.

Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzakh). Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang :

a.  Suka mengadu domba
b.  Berbuat kebohongan
c. Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Al’Qur’an
d.  Melakukan zina
e.  Memakan riba
f. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya)
g. Tidak bersuci setelah buang air kecil, sehingga masih bernajis.

Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf dan berbuat baik kepada manusia, juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.

2.  Peniupan Sangkakala.
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil/Izrail yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada Al Qur’an :
Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT” (QS. Az Zumar :68).
Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya :  
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia ; 
Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. (QS. Yaa Siin : 51).
Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri”. (HR. Muslim).

3. Hari Berbangkit
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6).

4. Padang Mahsyar
(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (QS. Ibrahim:48).
Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun. (QS. Al Maarij:4).
Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45).
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).

Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”. (QS.AlMa’arij:11-14).

5.  Syafa'at
Syafa'at ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka.
Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).

6.  Hisab
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.
Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”. (QS. Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”. (Al Hijr:92-93).
Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.

7.  Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan, setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.
Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, seperti pada firman Allah berikut ini:
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”, (QS. Al Insyiqaq:8-12)
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala". (QS. Al Haqqah:25 31).

8.  Mizan
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.
Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga.

9.  Telaga
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya :
Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).

10. Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman: ”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”, Dikatakan (kepada mereka): ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ ada siksa. (QS.Al hadid:13).
Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.

11.  Shirat
Shirath adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahanam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits tentang Shirath
Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata :
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim)
“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR. Muslim)
“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. Bukhari Muslim)
Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.(HRBukhari).
Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan.

12.  Jembatan
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahanam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka jahanam.
Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”. (HR. Bukhari).
Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.
Kesimpulan :
Setelah penjelasan di atas tinggal kita menunggu..., apa yang akan kita alami di hari akhir nanti..., tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini…. Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqomah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka-Mu ya Allah…… karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya Allah……

Sumber : Media Dakwah Agama Islam, Kajian Umum Ta'lim Mingguan

Demikian Kajian Ilmu Minggu Ini, Semoga Bermanfaat ....

















Jumat, 07 November 2014

Arwah Orang Meninggal

Benarkah Arwah Orang Meninggal Masih Berada Dirumah Selama 40 Hari

Hal seperti ini memang sudah tertanam di benak kita sejak turun temurun dan bahkan sudah ada yang menjadi sebuah keyakinan orang muslim. Masalah inilah yang akan saya angkat agar tidak lagi terjadi salah kaprah dalam pandangan umat Islam.

Orang yang sudah meninggal, maka terputuslah segala urusan duniawi-nya kecuali 3 hal yaitu :
  • Amal Jariyah
  • Ilmu yang bermanfaat
  • Doa dari anak yang shaleh
Dalam hal ini tidak ada Nash yang menyatakan bahwa orang yang telah meninggal maka arwahnya masih berada di dunia selama 40 hari. 

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan daiam bukunya, al-Ruh, bahwa ada beberapa pendapat tentang keberadaan ruh/arwah setelah meninggal hingga hari kiamat. Dari sekian banyak pendapat yang ada, tidak satu pun yang menerangkan bahwa ada ruh yang bergentayangan. Ruh orang-orang beriman berada dialam barzakh yang luas, yang di dalamnya ada ketenteraman dan rezeki serta kenikmatan, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di barzakh yang sempit, yang di dalamnya hanya ada kesusahan dan siksa.

Allah SWT berfirman :
"Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mukminun : 100).

Ada sebuah hadits yang mengisahkan proses perjalanan ruh sejak dicabut dari jasad oleh malaikat, kemudian ruh tersebut dibawa kelangit sebelum dikembalikan lagi ke dalam jasadnya yang berada di alam barzakh (kubur) untuk menerima pertanyaan dari malaikat dan mendapatkan kepastian dimana tempat ia akan menunggu datangnya hari kiamat, apakah di alam barzakh yng penuh kenikmatan atau alam barzakh yang penuh siksa sesuai dengan amal dan perbuatannya selama hidup. Mereka baru dibangkitkan kembali saat datangnya hari kiamat kelak.

Jadi intinya, tidak pernah ada orang yang telah meninggal maka ruh/arwahnya masih berada disekitar rumah sampai 40 hari. Karena setelah seseorang meninggal, maka ia akan berada di  alam barzakh bukan lagi di alam dunia (Berbeda dimensi). Kepercayaan seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan harus kita koreksi mulai dari sekarang.

Lalu siapa biang kerok dari gangguan yang mengatas namakan orang yang telah meninggal...??

Setan, iblis dan jin kafir memang pekerjaannya menjauhkan manusia dari cahaya Allah SWT. Merekalah yang berusaha menggoyahkan keyakinan dan keimanan manusia yang mempercayai hal-hal semacam ini dalam bentuk yang nyata baik itu secara visual maupun audio (suara-suara).

Orang yang percaya dengan adanya arwah orang meninggal masih dirumah selama 40 hari, maka semakin yakinlah mereka dengan apa yang mereka alami sedangkan apa yang mereka yakini adalah ulah jin, setan dan iblis yang menjerumuskan mereka ke jalan yang sesat.

Update :
Berhubung ada yang mengatakan tulisan ini belum/kurang benar, karena hal seperti ini katanya tidak cukup dengan berlandaskan Al-Qur'an dan Hadist saja. Dan yang bersangkutan menyakini bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri, maka arwahnya akan kembali ketempat kejadian.

Untuk masalah semacam ini mohon kami ingin diberitahukan, atas dasar apa orang tersebut punya keyakinan seperti itu..?. Lalu untuk mendalami permasalahan ini mari kita tela’ah dengan menggunakan logika.

Pertama, dalam Islam kita mengetahui bahwa setelah jasad dimakamkan, dan rombongan pengantar meninggalkan makam tersebut, maka si mati akan didatangi oleh malaikat untuk menanyakan perihal keimanan orang yang wafat tersebut. Jika seandainya amal ibadah si mati ini baik maka akan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan malaikat dan ia akan dibawa kesuatu tempat yang indah dialam barzah.

Kedua, apabila amal ibadah si mati ternyata buruk dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang dajukan malaikat, maka si mati ini akan mendapatkan azab kubur yang pedih.

Jadi pertanyaannya, jika saja arwah orang yang telah meninggal, baik secara wajar maupun tidak wajar masih bergentayangan di dunia, lalu siapakah yang berada di alam barzah yang indah karna amal ibadahnya baik...? dan siapakah yang mendapatkan siksa kubur jika si mati tersebut memiliki amal ibadah yang buruk..?

Menurut beberapa ulama, ada waktu-waktu tertentu dimana arwah keluarga yang telah meninggal bisa pulang kerumahnya, ada yang menyebutkan setiap malam Nifsu Sya'ban dan selama bulan Ramadhan.

Tetapi selama ini saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa arwah tersebut masih berada dirumahnya selama 40 hari kematiannya, dan bahkan ada arwah yang bergentayangan karena matinya yang tidak wajar.

Jadi, tugas kita sebagai yang hidup adalah mendo’akan keluarga yang telah meninggal, agar terlepas dari siksa kubur dan ditempatkan ditempat yang layak di alam barzah sana. Bukan mendo’akan karena arwahnya yang masih bergentayangan karena mati yang tidak wajar.

Semoga posting tentang Arwah Orang Meninggal kali ini bisa bermanfaat untuk kita bersama agar terhindar dari tipu daya setan, jin dan iblis.

sumber : media dakwah agama Islam